BPM-PPA dan Pramuka Annuqayah Tanam 1.000 Pohon di Kebun Assalam Prancak

Sabtu, 04 Sep 2021

Sebanyak 26 orang anggota pramuka gugus depan 18.171  Annuqayah berangkat menuju kompleks Kebun Konservasi Assalam di desa Prancak, Pasongsongan, pada Kamis sore, 9 Januari 2020. Di sana mereka akan melangsungkan serangkaian kegiatan, salah satunya adalah penanaman pohon yang diinisiasi oleh Biro Pengabdian Masyarakat Pondok Pesantren Annuqayah (BPM-PPA). Pembina Pramuka Bapak Muaddin, dalam pelepasan kegiatan, menghimbau […]

Sebanyak 26 orang anggota pramuka gugus depan 18.171  Annuqayah berangkat menuju kompleks Kebun Konservasi Assalam di desa Prancak, Pasongsongan, pada Kamis sore, 9 Januari 2020. Di sana mereka akan melangsungkan serangkaian kegiatan, salah satunya adalah penanaman pohon yang diinisiasi oleh Biro Pengabdian Masyarakat Pondok Pesantren Annuqayah (BPM-PPA). Pembina Pramuka Bapak Muaddin, dalam pelepasan kegiatan, menghimbau seluruh anggota agar menjaga nama baik pesantren serta tidak melalaikan salat. “Awalnya kami akan jalan kaki ke sana, namun karena khawatir adik-adik ketinggalan salat Asar dan cuaca juga kurang bersahabat, jadi pakai mobil saja.” tuturnya. Tepat pada pukul 15:22 WIB, rombongan akhirnya tiba di tempat tujuan. Sayangnya, rentetan kegiatan seperti api unggun dan lainnya, gagal terlaksana lantaran hujan yang kembali mengguyur hingga malam hari. Kegiatan utama yang berupa penanaman pohon dilaksanakan pada Jumat pagi, 10 Januari 2020. Anggota di bagi menjadi 3 kelompok berdasarkan titik penanaman yang telah ditentukan. Direktur Pelaksana BPM-PPA Abd Ghaffar menyampaikan, kegiatan tersebut adalah bagian dari program kerja BPM di bidang konservasi. Menurutnya, kegiatan penanaman pohon sebelumnya dilaksanakan di Pondok Pesantren Annuqayah saja, namun sejak 2015 kebun Assalam juga menjadi objek penanaman. Sebanyak 1.000 bibit pohon siap tanam sudah tersedia di lokasi. Terdapat dua jenis pohon yang akan ditanam, yakni pohon Jambu Merah dan Mahoni. “Sebenarnya ada 3.000 bibit yang disediakan BPM dari berbagai jenis pohon, semisal Mahoni, Nangka, Alpukat dan lainnya. Tapi hanya 1.000 yang akan ditanam di Assalam, sisanya akan ditanam di pesantren,” ujarnya. Penanaman di area pesantren Annuqayah sendiri, Bapak Abdul Ghaffar belum bisa memastikan kapan akan dilaksanan. “Untuk bibit yang akan ditanam di pesantren, kami masih membutuhkan ahli tata ruang agar terkelola maksimal. Beberapa kali bibit yang kami tanam di pesantren harus berakhir sia-sia karena dikejar kebutuhan lahan pesantren untuk pembangunan,” paparnya. Abd Ghaffar berharap semoga bibit-bibit yang ditanam kelak dapat menyumbangkan pasokan udara bersih dan ketersediaan air yang mamadai. “Prioritas kami adalah yang penting menanam. Selain untuk merawat lingkungan, kegiatan ini juga merupakan wujud pengabdian pada masyarakat yang masih minim kesadaran. Kami bertekad untuk memberikan pemahaman bahwa kualitas lingkungan memiliki kesinambungan dengan terciptanya kualitas hidup yang baik,” tandas Ghaffar. Sementara itu, Ketua Pelaksana Biro Pengambangan Minat dan Bakat Santri, Bapak Hasan Bashri menjelaskan bahwa praktik konservasi alam tersebut secara khusus bertujuan untuk mendidik para adik-adik pramuka agar mencintai lingkungan, sekaligus sebagai implementasi dari Dasa Dharma ke-2, yaitu cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. [Muhammad Faiz As]

Penulis: Dev

Lihat Semua Berita